ILMU MENUJU KEBAHAGIAAN

PENDIDIKAN

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kumpulan Sunat-Sunat


Muqaddimah Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah
Syaikh Khalid al Husainan
Segala puji bagi Allah Yang Mahapenyayang Mahapengampun, Mahapemurah Mahaperkasa, Yang membolakbalikkan hati dan penglihatan, Mengetahui yang nampak maupun yang tersembunyi, Aku senantiasa memujiNya baik pagi maupun sore, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya. Kesaksian yang menyebabkan diselamatkannya orang yang mengucapkannya dari adzab neraka. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم adalah nabiNya yang dipilih, shalawat semoga tercurah kepadanya, keluarganya, isteri-isterinya, dan para shahabatnya, yang mereka pantas  mendapatkan kedudukan yang agung dan mulia. Shalawat yang terus menerus sepanjang hari.

Sesungguhnya hal yang terpenting bagi seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari adalah mengamalkan sunnah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم dalam keseluruhan tindak tanduknya, perkataan, perbuatannya sehingga keseluruhan kehidupannya diwarnai oleh sunnah Rasulullah  صلی الله عليه وسلم sepanjang pagi hingga sore.

Berkata Dzu Nun Al-Mishry.
"Salah satu tanda dari kecintaan kepada Allah Azza Wa Jalla adalah mutaba'ah (mengikuti) kekasihnya
صلی الله عليه وسلم  dalam akhlaqnya, perbuatan-perbuatannya, perintah-perintahnya dan sunnah-sunnahnya.

Allah berfirman:

"Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran: 31]

Berkata Hasan Al-Bashri.

"Tanda-tanda kecintaan mereka kepada Allah adalah dengan mengikuti sunnah Rasul-Nya
صلی الله عليه وسلم

Sesungguhnya (tinggi rendahnya) kedudukan seseorang mukmin diukur dengan kekuatan ittiba' (mengikuti) sunnah Rasul
صلی الله عليه وسلم  maka ketika makin banyak sunnah yang ia jalankan maka semakin tinggi dan terhormat pula kedudukannya disisi Allah سبحانه و تعالى.

Oleh karena itu saya mengumpulkan pembahasan yang ringkas dalam rangka menghidupkan sunnah Rasul
صلی الله عليه وسلم   dalam praktek keseharian kaum muslimin baik yang berkaitan dengan  ibadahnya, tidur, makan, minum, etika bergaul dengan sesama, cara bersuci, keluar masuk (rumah/masjid), berpakaian, dan keseluruhan tingkah lakunya

Renungkanlah bagaimana seandainya salah satu diantara kita  mengalami kehilangan harta maka pastilah kita mempedulikannya, bersedih atasnya, dan bersungguh-sungguh dalam usaha mencarinya sampai kita mendapatkannya (kembali). Namun sayang sekali, berapa banyak sunnah yang hilang dalam hidup kita, Apakah kita bersedih atasnya  dan berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan riil kita??

Saya (benar-benar) ingin membantu menguatkan manusia untuk senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengamalkan sunnah dalam setiap urusan hidupnya dari pagi hingga sore karena mereka akan senantiasa mendapatkan keberuntungan (sebagai balasan) dibalik setiap sunnah-sunnah (yang dilakukan) dan lebih mencukupi daripada sekedar harta. Dan harta tidaklah bermanfaat lagi bagi  anda ketika tubuh anda diletakkan di kuburan dan ditaburkan atasmu debu.

Allah berfirman.
ö@t/ tbrãÏO÷sè? no4quŠysø9$# $u÷R9$# ÇÊÏÈ  


"Artinya : Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi" [Al A'laa: 16-17]

Maksud Dari Sunnah-Sunnah  Dalam Pembahasan Buku Ini.

Sunnah adalah, diberikan ganjaran orang yang melakukannya dan tidaklah mendapatkan hukuman orang yang meninggalkannya. Dan sunnah-sunnah tersebut adalah yang berulang kali (dilakukan) dalam waktu sehari semalam dan (sunnah) yang kita dapat melakukannya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Aku telah memperoleh suatu hipotesis, apabila seseorang bersungguh-sungguh dalam melakukan sunnah-sunnah harian maka ternyata tidak kurang dari 1000 sunnah  di setiap urusan hidupnya. Dan Risalah ini semata-mata  ditujukan sebagai penjelas (sarana yang memudahkan penerapan sunnah-sunnah keseharian yang jumlahnya lebih dari 1000 sunnah).

Walaupun kesungguhan seorang muslim dalam menerapkan 1000 sunnah dalam sehari semalam maka otomatis dalam satu bulan dia sudah menerapkan 30000 sunnah. Maka lihatlah kepada orang-orang yang tidak mengetahui (jahil) terhadap sunnah-sunnah Rasul
صلی الله عليه وسلم atau orang yang mengetahuinya namun tidak mengamalkannya, berapa banyak kedudukan (disisi Allah) dan kebaikan yang hilang dari dirinya dan sesungguhnya dia benar-benar termasuk golongan yang merugi

Faedah Dari Berpegang Teguh Dalam Menerapkan Sunnah

[a]  Dengan menerapkan sunnah kita akan sampai kepada derajat (al-Mahabbah) kecintaan Allah kepada hamba-Nya yang mukmin
[b] Sebagai penampal kekurangan dari pelaksanaan ibadah yang wajib
[c] Pencegahan dari jatuhnya (seseorang) ke dalam bid'ah
[d] Sungguhnya penerapan sunnah merupakan bagian dari pengagungan terhadap syiar-syiar agama Allah

Wahai kaum muslimin hidupkanlah sunnah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم dalam realita kehidupanmu. Jadikan sunnah sebagai tujuan hidupmu karena itulah tanda dari kecintaan yang sempurna kepada Rasulullah dan sebagai tanda mutaba'ah yang sebenarnya kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan


Shalat Dengan Menggunakan Sutrah [Pembatas]
Syaikh Khalid al Husainan
Sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Apabila ada yang shalat diantara kalian maka sholatlah dengan menggunakan pembatasr dan hendaklah dia mendekati pembatas tersebut, janganlah membiarkan seorangpun lewat antara dirinya dan pembatas tersebut" [1]

Ini merupakan dalil/nash yang umum tentang sunnahnya mengambil sutrah ketika sholat baik di masjid maupun di rumah. Sutrah berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.  Ada sebagian orang-orang yang mengerjakan sholat telah melarang dirinya dari sunnah (menggunakan sutrah) tersebut sehingga dijumpai ketika sholat, mereka tidak menggunakan sutrah.

Sunnah ini berulang kali berlaku bagi seorang muslim dalam kesehariannya. Hal (menggunakan sutrah) itu berlaku juga pada sunnah-sunnah yang Rawatib, pada Sholat Dhuha, Tahiyatul Masjid, Sholat Witir, dan sunnah tersebut juga berlaku bagi seorang perempuan yang sholat sendirian di rumahnya. Sedangkan ketika sholat berjamaah maka yang menjadi penghalang/tabir bagi para makmum adalah imam sholat.

Permasalahan-Permasalahan Seputar Sutrah
a.       Sutrah ketika sholat dapat menggunakan apa-apa yang berada di arah kiblat seperti tembok, tongkat, atau tiang dan tidak ada pembatasan tentang bentangan/lebar sutrah.
b.      Tinggi sutrah kira-kira setingggi mu'akhiraturr [2], yaitu yang ukurannya kira-kira satu jengkal tangan.
c.       Jarak antara kedua kaki dan sutrah adalah kira-kira tiga hasta (siku sampai ujung jari tengah) dan diantara dia dengan sutrah masih ada tempat (ruang) untuk melakukan sujud.
d.      Sesungguhnya  sutrah (tabir penghalang) disyariatkan bagi imam dan orang-orang yang sholat secara munfarid (sendiri)  baik sholat wajib lima waktu maupun shalat sunnat
e.       Sutrah makmum mengikuti sutrah imam, maka   diperbolehkan melewati makmum apabila ada hajat (kepentingan).

Faedah Menerapkan Sunnah Ini

a.       Sesungguhnya sunnah tersebut (dengan menggunakan sutrah ketika sholat) menjaga sholat agar tidak terputus yang disebabkan oleh lalu lalangnya siapa saja yang bisa memutuskan/membatalkan sholat (yaitu perempuan, keledai, dan anjing yang hitam) atau mengurangi pahalanya.
b.      Mencegah pandangan dari melihat orang-orang yang lalu lalang karena orang yang memakai sutrah secara umum pandangannya ke arah sutrah  dan pikirannya terkonsentrasi pada makna-makna bacaan sholat.
c.       Orang yang sholat memakai sutrah telah memberikan kesempatan bagi orang yang berlalu-lalang maka tidak perlu menjauhkan orang-orang yang berlalu lalang di depannya.


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Hadits Riwayat. Abu Dawud no. 697 dan 698. Ibnu Majah no. 954 dan Ibnu Khuzaimah 1/93/1. [Lihat Sifat Shalat Nabi
صلی الله عليه وسلم  oleh Syaikh Al-Albany hal. 82.]
[2]. Sandaran pada bagian belakang pelana kuda yang ukurannya kira-kira dua pertiga dziraa' (1 dziraa'=  sepanjang siku-siku tangan sampai ujung jari tengah) [Lisaanul arab III/1495]
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Minggu, 29 Januari 2006 09:43:02 WIB


Shalat-Shalat Sunnat Yang Ditunaikan Sehari-Hari
Syaikh Khalid al Husainan
Shalat-Shalat Sunnat Rowatib

Sabda Rosulullah
صلی الله عليه وسلم
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلَّيِ ِللهِ تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ  رَكْعَةً تَطَوُّعاً غَيْرَ فَرِيْضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي الجَنَّةِ أَوْ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الجَنَّةِ


“Artinya : Tidaklah seorang muslim mengerjakan shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat shalat sunnah karena Allah, kecuali Allah akan  membangunkan sebuah rumah baginya di Surga atau dibangunkan baginya sebuah rumah di Surga” [HR. Muslim no. 728]

Rinciannya sebagai berikut:

Sholat empat rakaat sebelum shalat dzuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah shalat maghrib, dua rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh.

Wahai saudaraku tercinta…“Tidakkah engkau mempunyai rasa rindu untuk dibangunkan rumah di Surga?!!”

Peliharalah nasehat yang datang dari Rasul
صلی الله عليه وسلم dengan tetap mengerjakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat.

Shalat Dhuha

Shalat ini sebanding dengan 360 shadaqah. Hal ini bisa terwujud karena di dalam tubuh manusia ada 360 sendi (persendian)
1.      setiap sendi tersebut membutuhkan shadaqah setiap harinya
2.      Shadaqah yang diperuntukkan pada persendian  sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat, untuk mencukupi semuanya maka dua rokaat dari shalat dhuha dapat sebagai sarananya.

Faedahnya
Sebagaimana terdapat dalam shohih Muslim bahwa Rosul
صلی الله عليه وسلم bersabda:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ : فَكُلُّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةٌ وَ كُلًّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَ كُلًّ تَكْبِيْرَةٍ ، وَ أَمْرٌ بِالمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ ، وَ نَهْيٌ عَنِ المُُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِىءُ ، مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى


“Artinya : Pada setiap pagi, pada tiap-tiapp ruas persendian [3] di antara kalian memiliki hak, yaitu  shadaqoh. Setiap tasbih (subhanallah) adalah shadaqoh, setiap tahmid adalah shadaqoh, setiap tahlil adalah shdaqoh, setiap takbir adalah shadaqoh, amar ma’ruf termasuk shadaqoh, mencegah dari kemungkaran termasuk shadaqoh, maka yang mencukupi demikian itu adalah shalat dhuha dua rokaat.” [HR. Muslim dalam kitab Shalat al-Mufasirin wa Qashriha, bab Istihbab Shalat adh-Dhuha  no. 720. Pent]
سُلاَمَى = المَفْصِلُ
, yaitu ruas persendian/sendi

Dan  penjelasan yang lain ada pada  hadits dari Abu HurairAh
رضي الله عنه, bahwasanya ia berkata :
أَوْصَانِيْ خَلِيْلِيْ  بِثَلاَثٍ : بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَ رَكْعَتَيِ الضُّحَى ، وَ أَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ


“Artinya : Aku telah diberikan nasehat oleh kekasihku (Rasulullah
صلی الله عليه وسلم)  dengan tiga hal, yaitu berpuasa tiga hari (13-15), pada setiap bulan (Hijriyyah), dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum aku hendak tidur. [HR. Bukhari, Kitab Ash-Shaum, bab: Puasa al-Biedh tanggal 13,14, dan 15 tiap bulan no. 1981; dan Muslim dalam kitab Shalatu Musafirin, bab: Dianjurkannya shalat Dhuha, no: 721. Pent]

Waktunya sholat dhuha mulai terbitnya matahari dari ¼ jam setelah terbitnya matahari sampai kurang ¼ sebelum shalat zhuhur.

Waktu yang paling utama untuk menunaikannya adalah ketika terik matahari mulai makin  menyengat.[4]

Jumlah raka’atnya paling sedikit dua rakaat. Sedangkan jumlah maksimalnya 12 rakaat dan ada pendapat lain bahwa jumlah maksimal raka’at dhuha tidak ada batasannya.

Shalat Sunnat Sebelum Shalat Ashar

Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda:
رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعاً


“Artinya : Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah sebelum Ashar empat raka’at” [HR. Ahmad 2/117, Abu Dawud dalam kitab At-Tathawwu’ bab Shalat sebelum Ashar no. 1270, Tirmidzi dalam kitab As-Shalah bab Riwayat tentang Empat Raka’at  Sebelum Ashar, no. 430. Pent]

Shalat Sunnat Sebelum Shalat Maghrib

Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda :
صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ المَغْرِبِ ، قَالَ فِي الثَّالِثَةِ : لِمَنْ شَاءَ


"Artinya : Shalatlah sebelum shalat Maghrib”. Pada ucapan  yang ketiga beliau
صلی الله عليه وسلم menambahkan: “Bagi siapa yang mau.” [HR. Bukhary no.1183 dan no. 7368. Pent]

Shalat Sunnat Isya’

Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda :
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ : لِمَنْ شَاءَ


”Artinya : Di antara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada shalat.” Pada ucapan ketiga, beliau bersabda: “Bagi siapa yang mau.” [HR. Bukhary Kitab  Adzan bab Diantara dua adzan ada shalat no. 624, 627 dan Muslim  kitab Shalatu Musafirin, bab  , bab: Diantara dua adzan ada shalat  no. 838]

Imam Nawawy berkata: “Yang dimaksud dengan dua adzan adalah adzan dan iqamah”

[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
1.      Lihat Shahih Muslim no. 1007 dalam kitab az-Zakat bab: Bayaanu anna Ismash Shadaqah Yaqa'u Ala Kulli Nau'in Minal Ma'ruuf.
2.      Berdasarkan hadits Buraidah رضي الله عنه yang menyebutkan bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Manusia memiliki tiga ratus enam puluh sendi dalam tubuhnya. Hendaknya ia bersedekah untuk semua sendi tersebut.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Al Adab bab Imathatuk Adza ‘Anith- Thariq no. 5242 dan Ahmad 5/354 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 3/984, Irwa’ul Ghalil 2/213.
3.      aslinya tulang jari jemari dan telapak tangan kemudian di pergunakan buat seluruh tulang-tulang badan dan persendiannya, lihat syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/272.
[4].   Berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم: “Shalat orang-orang yang khusyu’ beribadah adalah ketika anak-anak unta (fishal) kepanasan” Riwayat Muslim dalam kitab Shalat Mufasirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748.
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Selasa, 19 September 2006 15:07:10 WIB



Siwak
Syaikh Khalid al Husainan
Bagi seorang muslim dianjurkan untuk bersiwak di berbagai waktu dalam kesehariannya.

Sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Kalau tidaklah memberatkan atas ummatku, sungguh aku akan menyuruh mereka bersiwak setiap kali berwudhu !". [Hadits Riwayat Bukhari no. 887, Muslim no.252  ini adalah lafadz Muslim,  Pent.]

Apabila dihitung dalam kesehariannya maka seorang muslim telah melakukan tidak kurang dari 20 kali bersiwak. Rinciannya yaitu, setiap sholat lima waktu, shalat sunnah rawatib (dua belas kali), shalat dhuha, shalat witir, ketika akan masuk rumah. Bersiwak adalah hal yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah
صلی الله عليه وسلم ketika akan masuk rumah seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu'anha dalam shahih muslim.

Oleh karena itu setiap Anda memasuki rumah maka mulailah dengan bersiwak, karena hal itu termasuk mengikuti sunnah, begitu juga ketika akan membaca al Qur'an, ketika bau mulut mukai berubah, bangun dari tidur, berwudhu'. Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda .

"Artinya : Siwak itu membersihkan mulut dan diridhai Allah". [Hadits Riwayat Bukhary, 4: 137 secara mu'allaq , Ahmad juz VI, hal. 47, 62, 124 dan 238]

Faedah bersiwak.
a.       Bagi hamba-hambaNya yang mulutnya bersih akan mendapatkan ridho dari Allah.
b.      Siwak dapat membersihkan mulut

Berdasarkan penelitian kesehatan modern tentang siwak didapatkan bahwa sesungguhnya siwak meliputi banyak sekali materi yang bermanfaat bagi gigi dan gusi, antara lain :

a.       Mengandung materi-materi yang dapat mengenyahkan kuman-kuman
b.      Mengandung materi-materi yang dapat membersihkan gigi dan gusi
c.       Mengandung materi-materi yang dapat menjaga kebersihan gigi
d.      Mengandung materi-materi yang wangi dan dapat merubah bau mulut yang busuk.

Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Kamis, 30 September 2004 Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Minggu, 17 Juli 2005 07:52:24 WIB
Sunnah-Sunnah Dalam Adzan Dan Iqomah
Syaikh Khalid al Husainan
Sunnah-sunnah yang berkaitan dengan adzan ada lima: seperti yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad.
1.      Sunnah Bagi Orang Yang Mendengar Adzan Untuk Menirukan Apa Yang Diucapkan Muadzin Kecuali Dalam lLfadz.

"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"

Maka ketika mendengar lafadz itu maka dijawab dengan lafad.

"Laa hawla walaa quwwata illa billahi"

"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah "[HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 385.]

Faedah Dari Sunnah Tersebut
'Sesungguhnya (sunnah tersebut (yaitu menjawab adzan) akan menjadi sebab engkau masuk surga, seperti dalil yang tercantum dalam Shahih Muslim (no. 385. Pent)
2.      Setelah Muadzin Selesai Mengumandangnkan Adzan, Maka Yang Mendengarnya Mengucapkan [1]

"Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya. Aku ridho kepada Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama(ku) dan Muhammad sebagai Rasul" [HR. Muslim 1/240 no. 386]

Faedah Dari Sunnah Tersebut
Dosa-dosa akan diampuni sebagaimana apa yang terkandung dalam makna hadits itu sendiri.
3.      Membaca Shalawat  Kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم setelah selesai menjawab adzan dari muadzin dan menyempurnakan shalawatnya dengan membaca shalawat Ibrahimiyyah dan tidak ada shalawat yang lebih lengkap dari shalawat tersebut.

Dalilnya adalah sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Apabila kalian mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya lalu bershalawatlah  untukku karena sesungguhnya orang yang bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali" [HR. Muslim 1/288 no. 384)]

Faedah Dari Sunnah Tersebut
Sesungguhnya Allah bershalawat atas hambaNya 10 kali

Makna bahwasanya Allah bershalawat atas hambaNya adalah Allah memuji hambaNya di hadapan para malaikat.

Sedangkan shalawat Ibrahimiyah adalah :

"Artinya : Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahamulia. Berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahamulia." [HR. Bukhari dalam Fathul Baari 6/408, 4/118, 6/27; Muslim 2/16, Ibnu Majah no. 904 dan Ahmad 4/243-244 dan lain-lain dari Ka'ab bin Ujrah]
4.      Mengucapkan Doa Adzan Setelah Bershalawat Kepada Nabi صلی الله عليه وسلمƒ"Artinya :Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini  dan shalat (wajib) yang  didirikan. Berilah al-Wasilah (derajat di Surga), dan al-fadhilah kepada Muhammad صلی الله عليه وسلم. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." [HR. Bukhary no. 614, Abu Dawud no. 529, At-Tirmidzi no. 211, an-Nasaa'I 2/26-27. Ibnu Majah no. 722). adapun tambahan "Sesungguhnya Engkau Tidak pernah menyalahi janji" Ttidak boleh diamalkan karena sanadnya lemah. Lihat Irwa'ul Ghalil  1/260,261]
5.     

Faedah Dari Doa Tersebut
Barangsiapa yang mengucapkannya (doa tersebut) maka dia akan memperoleh syafa'at dari Nabi
صلی الله عليه وسلم

[5]. Berdoa Untuk Dirinya Sendiri, Dan Meminta Karunia Allah Karena Allah Pasti Mengabulkan Permintaannya.

Berdasarkan sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Ucapkanlah seperti apa yang mereka  (para muadzdzin) ucapkan dan jika engkau telah selesai, mohonlah kepadaNya, niscaya permohonanmu akan diberikan." [Lihat Shahihul Wabili Shayyib oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, hal: 183]

Apabila sunnah-sunnah ketika mendengar adzan dikumpulkan, maka seorang muslim telah melaksanakannya sebanyak  25 sunnah.

SUNNAH-SUNNAH DALAM IQAMAH

Sunnah-sunnah saat iqamah sama dengan sunnah-sunnah pada adzan yaitu pada empat point yang pertama. Hal ini sesuai dengan Fatawa Lajnah ad Daimah lil Buhuts 'Ilmiyyah wal Ifta'. Apabila dijumlah secara keseluruhan terdapat 20 sunnah iqamah pada setiap shalat wajib.

Faidah :
Merupakan sunnah bagi yang mendengar iqomah untuk menirukan orang yang iqamah kecuali pada lafadz

"Hayya 'alash-shollaah, Hayya 'alash-shollaah"

Ketika mendengar lafadz itu, dijawab dengan lafadz

"Laa hawla walaa quwwata illa billahi"

"Artinya : Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah" [HR. Muslim no. 385.]

Kemudian ketika ucapan

"Qod qoomatish shalah"

Hendaknya menirukannya dan tidak boleh mengucapkan

"Aqoomahaa Allahu wa adaamaha"

Karena ucapan itu berdasarkan hadits yang dhaif"
[Lajnah ad Daimah lil Buhuts 'Ilmiyyah wal Ifta']


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Ada yang berpendapat, dibaca sesudah muadzdzin membaca syahadat. Lihat Ats-Tsamarul Musthaahb fii Fiqhis Sunnah wal Kitaab hal. 172-185 oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah
Kategori: Amalan Sunna
Sunnah-Sunnah Dalam Memakai Sandal/Sepatu
Syaikh Khalid al Husainan
Sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Apabila diantaramu memakai sandal/sepatu maka mulailah dengan yang kanan dan apabila melepas sandal/sepatu mulailah dengan yang kiri. Dan pakailah sandal/sepatu secara bersamaan (memakai kedua nya) atau melepaskannya secara bersamaan" [Hadits Riwatar Muslim no. 2097]

Sunnah-sunnah tersebut adalah kebiasaan seorang muslim yang terjadi berulang kali dalam sehari semalamnya yaitu ketika ia memakai sandal/sepatu untuk masuk dan keluar menuju masjid, masuk dan keluar kamar mandi, tempat kerja yang berada diluar rumah. Sehingga dapat dikatakan bahwa memakai sandal/sepatu adalah kejadian lumrah yang terjadi berulang kali dalam keseharian seorang muslim.

Menerapkan sunnah tatkala setiap memakai atau melepaskan sandal/sepatu dengan menghadirkan niat (yang sungguh-sungguh untuk mengikuti sunnah) maka baginya akan mendapatkan kebaikan yang sangat besar. Kemudian seluruh gerak-gerik, diamnya (secara otomatis) akan senantiasa berdasarkan sunnah.


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Ta
Sunnah-Sunnah Dalam Shalat Malam
Syaikh Khalid al Husainan
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الحَرَامُ وَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ


“Artinya : Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa bulan muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat lail.” [Hadits Riayat. Muslim no. 1163]
a.       Sebaik-baik jumlah raka’at dalam shalat lail adalah sebelas raka’at atau tiga belas raka’at  dengan pengerjaan shalat yang lama. Berdasarkan hadits Rasulullah صلی الله عليه وسلم
كَانَ  يُصَلِّي إِحْدَى عَشْرَةَ رَكَعَةً كَانَتْ تِلْكَ صَلاَتُهُ


“Artinya : Rasulullah
صلی الله عليه وسلم mengerjakan shalat lail sebanyak 11 raka’at, maka yang demikian itu adalah shalat beliau” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1147]

Riwayat yang lain menyebutkan.
يُصَلِّيَ بِاللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
...

“Artinya : Rasulullah shalat malam sebanyak 13 raka’at” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764]
b.      Disunnahkan bagi orang yang mengerjakan shalat lail untuk bersiwak dan membaca ayat-ayat terakhir dari surat Ali Imran mulai dari firman Allah
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ


“Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumu dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” [ Ali Imran : 190]

Dibaca sampai akhir surat
c.       Disunnahkan kepada orang yang mengerjakan shalat malam untuk berdoa dengan doa yang shahih yang diajarkan Nabi صلی الله عليه وسلم
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ ، أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ وَ مَنْ فِيْهِنَّ ، وَ لَكَ الحَمْدُ ، لَكَ المُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَ لَكَ الحَمْدُ ، نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ ، وَلَكَ الحَمْدُ ، أَنْتَ الحَقُّ ، وَ وَعْدُكَ الحَقُّ ، وَ لِقَاؤُكَ حَقٌّ ، وَ قَوْلُكَ حَقٌّ ، وَ الجَنَّةُ حَقٌّ ، وَ النَّارُ حَقٌّ ، وَ النَّبِيُّوْنَ حَقٌّ ، وَ مُحَمَّدٌ  حَقٌّ ،  اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ ، وَبِكَ آمَنْتُ ، وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ ، وَ إِلَيْكَ أَنَبْتُ ، وَ بِكَ خَاصَمْتُ ، وَ إِلَيْكَ حَاكَمْتُ ، فَاغْفِرْلِي مَا قَدَّمْتُ وَ أَخَّرْتُ ، وَ مَا أَسْرَرْتُ وَ مَا أَعْلَنْتُ ، أَنْتَ المُقَدِّمُ ، وَ أَنْتَ المُؤَخِّرُ ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، أَوْ ، لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ


“Ya Allah, bagiMu segala puji, Engkaulah Penegak langit dan bumi dan segala isinya. BagiMu segala puji, milikMu kerajaan langit dan bumi serta segala isinya. bagiMu segala puji (Engkau) Pemberi cahaya langit dan bumi (serta segala isinya). bagiMu segala puji, Engkau penguasa langit dan bumi. bagiMu segala puji Engkau lah Yang Mahabenar, janji-Mu itu benar adanya dan pertemuan dengan-Mu itu benar adanya. FirmanMu itu benar,  surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad itu benar (utusanMu), kiamat itu benar adanya. Ya Allah, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku kembali, kepadaMu aku mengadu dan kepadaMu aku berhukum. Ampunilah dosaku di masa lalu, masa yang akan datang, yang tersebunyi serta yang nampak (Karena Engkau adalah Maha Mengetahui itu daripada aku). Engkau lah Yang terdahulu dan Yang terakhir (Engkau Tuhanku) dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau atau tidak ada Tuhan (bagiku) kecuali Engkau” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1120, 6317, 7385 dan Muslim no. 2717]
d.     Sunnah memulai shalat lail dengan dua raka’at yang ringan (pendek). Hal itu dilakukan hingga datangnya semangat untuk memanjangkan raka’atnya setelah  dua rakaat yang pendek tersebut. Rasulullah  صلی الله عليه وسلم bersabda :
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ فَلْيَفْتَتِحْ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيْفَتَيْنِ


“Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian mendirikan shalat lail hendaklah membuka shalatnya dengan shalat dua raka’at yang ringan (surat-surat yang dibaca pendek. Pent)  [Hadits Riwayat. Muslim no. 768]
e.       Merupakan sunnah, memulai shalat malam dengan doa yang shahih dari Rasulullah صلی الله عليه وسلم
اللَّهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيْلَ وَ مِيْكَائِيْلَ وَ إِسْرَافِيْلَ ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ ، عَالِمَ الغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ،إِهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ


“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum (untuk memutuskan) apa yang mereka (orang-orang Nasrani dan Yahudi) pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran  apa yang dipertentangkan dengan seizinMu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki”  [Hadits Riwayat. Muslim no. 770, Abu Dawud no. 767, Ibnu Majah no. 1357]

f.        Disunnahkan  untuk mempanjangkan shalat malam.
أَيُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ ؟ قاَلَ : طُوْلُ القُنُوْتِ


Rasulullah
صلی الله عليه وسلم ditanya: “Shalat apakah  yang paling baik?” Rasulullah menjawab : “Yang panjang qunutnya (lama berdirinya)” [Hadits Riwayat. Muslim no.756]

Yang dimaksud qunut[1] adalah berdiri yang lama
g.       Disunnahkan untuk bertaawudz (minta perlindungan kepada Allah) ketika membaca ayat tentang adzab dengan ucapan:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ عَذَابِ اللهِ


“Aku berlindung kepada Allah dari Adzab Allah”

Dan memohon rahmat kepada Allah ketika membaca ayat tentang permohonan dengan ucapan
اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ


“Ya Allah aku meminta kepadaMu dari karuniaMu”

Dan bertasbih ketika membaca ayat-ayat yang mengandung pujian tentang keMahasucian Allah.

Hal tersebut berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم

...
يَقْرَأُ مُتَرَسِّلاً إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيْهاَ تَسْبِيْحٌ سَبَّحَ ، وَ إِذَا مَرَّ بِسُوْءاَلٍ سَأَلَ ، وَ إِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذِ تَعَوَّذَ
...

“Artinya : Rasulullah
صلی الله عليه وسلم membaca (ayat) dengan tartil apabila beliau melewati satu ayat tasbih maka beliaupun membaca tasbih. Apabila melewati ayat permohonan(tentang rahmat,-ed) maka beliaupun memohon. Dan apabila melewati ayat memohon perlindungan, maka beliaupun memohon perlindungan (bertaawudz)…” [Hadits Riwyat. Muslim no. 772]

Sebab-sebab agar mendapatkan kemudahan untuk shalat malam
a.       Berdoa
b.      Menjauh kan (diri) dari begadang
c.       Tidur di siang harinya
d.      Meninggalkan kemaksiyatan
e.       Berkeinginan diri yang kuat untuk melakukan shalat malam

Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1].   Qunut  dalam hadits itu memiliki banyak arti berdasarkan banyak riwayat. Dalam Hadyus Saari Muqaddimah dari Fathul Baari oleh Ibnu Hajar hal. 305 (Cet. Daar Abi Hayyaan) pasal Qaf Nun disebutkan tentang makna qunut antara lain do’a, berdiri, tenang, diam, ketaatan, shalat, kekhusu’an, ibadah, dan memperpanjang berdiri. Pent.
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Kamis, 26 April 2007 09:57:29 W
Sunnah-Sunnah Dalam Wudhu
Syaikh Khalid al Husainan
1.      Mengucapkan Bismillah[1]
2.      Membasuh Kedua Telapak Tangan Tiga Kali[2]
3.      Mendahulukan Berkumur-Kumur (Madhmadhoh) Dan Istinsyaq (Memasukkan Air Ke Dalam Hidung Lalu Menghirupnya Dengan Sekali Nafas Sampai Ke dalam Hidung Yang Paling Ujung) Sebelum Membasuh Muka.
4.      Setelah Istinsyaq Lalu Istintsaar (Mengeluarkan /Menyemburkan Air Dari Hidung Sesudah Menghirupnya Dengan Telapak Tangan Kiri).

Berdasarkan hadits :

"Artinya : ...Lalu Nabi membasuh kedua telapak tangan tiga kali kemudian berkumur-kumur dan istinsyaq, lalu istintsaar lalu membasuh muka tiga kali..."[Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 159 dan Muslim no. 226]
5.      Bersungguh-Sungguh Dalam Berkumur-Kumur Dan Istinsyaq Bagi Orang Yang Sedang Tidak Berpuasa.

Berdasarkan hadits :

"Artinya : Bersungguh-sungguh dalam menghirup air ke hidung, kecuali kalau kamu sedang berpuasa‌. [HR.Abu Dawud, no. 142; Tirmidzi, no.38; Nasaaiy, no. 114 dan Ibnu Majah, no. 407 & 448 dan selain mereka).

Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur adalah menggerakkan air di ke seluruh bagian mulutnya. Sedangkan makna bersungguh-sungguh dalam istinsyaq adalah menghirup air sampai ke bagian hidung yang terdalam.
6.      Menyatukan Antara Berkumur Dan Istinsyaq Dengan Sekali Cidukan Tangan Kanan, Tanpa Pemisahan Antara Keduanya.
7.      Mengusap Kepala

Cara mengusap kepala, memulai dari bagian depan kepala depan kemudian menggerakkan kedua tangannya hingga ke belakang (tengkuk) lalu mengembalikan ke tempat semula.

Hukum membasuh kepala adalah wajib yaitu berlaku keumuman pada setiap apa yang dibasuh dari kepala dalam berbagai kondisi. Berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Kemudian Rasulullah
صلی الله عليه وسلم membasuh kepalanya lalu menjalankan kedua tangannya ke belakang dan mengembalikannya...[Hadits Riwayat Bukhary no. 185 dan Muslim no. 235. Pent]
8.      Menyela-Nyela Jari-Jari Kedua Tangan Dan Kedua Kaki.

Berdasarkan hadits:

Artinya : Sempurnakanlah wudhu, selai-selailah jari-jemari [HR.Abu Dawud, no. 142; Tirmidzi, no.38; Nasaaiy, no. 114 dan Ibnu Majah, no. 448. Pent]
9.      At Tayaamun (Memulai Dari Sebelah Kanan)

At- Tayaamun (dalam wudhu) artinya memulai membasuh anggota wudhu yang sebelah kanan kemudian yang kiri dari kedua tangan maupun kaki.

"Artinya : Adalah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم menyukai dalam mendahulukan yang kanan ketika memakai sandalnya, menyisir, bersuci dan dalam semua urusannya‌. [Hadits Riwayat Bukhari no. 168 dan Muslim, no. 268 dan selain keduanya. Pent.]
10.  Menambah Bilangan Basuhan Dari Sekali Menjadi Tiga Kali Basuhan. Tambahan Ini Berlaku Dalam Membasuh Muka, Kedua Tangan Dan Kedua Kaki.
11.  Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat Setelah Selesai Dari Wudhu Dengan Ucapan.

Asyhadu alla ilaaha illallaahu wahdahu la syariikalahu wa asyahadu anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu".

"Artinya : Aku bersaksi bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.

Tiada lain balasannya kecuali pasti dibukakan baginya pintu-pintu surga yang bejumlah delapan, lalu ia masuk dari pintu mana saja yang ia sukai' [Hadits Riwayat Muslim, no. 234; Abu Dawud, no. 169; Tirmidzi, no. 55 ; Nasaaiy, no. 148 dan Ibnu Majah, no. 470. Pent]
12.  Wudhu Di Rumah

Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda.

"Artinya : Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya, kemudian berjalan ke masjid untuk melaksanakan kewajiban dari Allah dan langkah yang satu menghapuskan dosa dan langkah yang lain mengangkat derajat. [Hadits Riwayat Muslim no. 666]
13.  Ad-Dalk

Yaitu meletakkan tangan yang basah (yang akan dipakai untuk menggosok atau membasuh,-pent) pada anggota wudhu  bersama air atau setelahnya.
14.  Berhemat Dalam Menggunakan Air

"Artinya : Adalah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم berwudhu' dengan satu mud [3].[Muttafaqun alaihi] [4]
15.  Melewati Batasan Yang Diizinkan Dalam Membasuh Empat Anggota Wudhu (Kedua Tangan Dan Kedua Kaki)

Karena Abu Hurairah
رضي الله عنه berwudhu, kemudian ia membasuh tangan hingga mengenai bagian lengan atasnya, kemudian membasuh kakinya sampai betis, kemduian ia berkata : "Demikian aku pernah melihat Rasulullah صلی الله عليه وسلم berwudhu [Hadits Riwayat Muslim no. 246]
16.  Shalat Dua Raka'at Setelah Wudhu

Sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم:

Artinya : Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian ia mengerjakan shalat dua rakaat yang ia tidak berkata-kata (yang jelek) kepada dirinya, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu. [Hadits Riwayat Bukhary no.159; Muslim, No. 226 dan Nasaaiy, 84 dan 116].

Pada riwayat Muslim ada tambahan pada hadits Uqbah bin Amr yaitu "melainkan pasti ia mendapatkan Surga
17.  Menyempurnakan Wudhu

Yaitu memberikan kepada setiap anggota wudhu haqnya dalam membasuh yaitu sempurna dan menyeluruh pada setiap anggota wudhu. Seorang muslim dalam kesehariannya berwudhu berkali-kali paling tidak lima kali dan muslim yang lain terkadang lebih dari lima kali ketika dia menghendaki untuk melakukan shalat-shalat sunnah seperti shalat dhuha atau shalat lail. Atas ukuran pengulangan seorang muslim dalam berwudhu dan mengikuti sunnah-sunnah tersebut maka akan mendapatkan pahala yang sangat yang banyak.


Faedah Mengikuti Sunnah-Sunnah Rasulullah
صلی الله عليه وسلم Dalam Berwudhu.

Sesungguhnya hal tersebut tercantum pada sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia sempurnakan wudhunya, niscaya akan keluar dosa-dosanya dari tubuhnya, sampai keluar (dosa-dosa) dari bawah kuku-kuku jarinya. [Hadits Riwayat. Muslim no. 245]

Dan sabda Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya :Barang siapa diantara kalian yang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya lalu ia bangkit shalat dua rakaat yang ia hadapkan hati dan wajahnya (kepada Allah) maka pasti ia akan mendapat syurga dan diampuni dosa-dosanya [Hadits Riwayat Muslim no. 234] [5]

Berkata Imam an-Nawawi rahimahullah "Sesungguhnya apa-apa yang ia dapatkan dari derajat (orang-orang yang suka berwudhu') adalah ia mampu berjuang membela dirinya dari kejahatan-kejahatan syaitan dan meniadakannya, menjaga dirinya sampai tidak akan diganggu oleh syaitan walau hanya sekejap matapun. Dia selamat dari syaitan dengan usaha perjuangannya (untuk melakukan sunnah-sunnah wudhu) dan kelapangan bagi hatinya

[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
1.      Artinya : Tidak (sempurna) wudhu' bagi siapa yang tidak menyebutkan nama Allah padanya" [Hadits Riwayat Ibnu Majah 399, At-Tirmidzi 25,26. Abu Dawud 101, dan selain mereka. Menurut Syaikh Al-Albani : "Hadits ini shahih" Lihat Shahiih Al-Jami'ish Shaghiir no. 7444.
2.      Hadits Riwayat Al-Bukhari -Fathul Baari 1/255 dan Muslim no. 226 -Syarh Muslim 3/10
3.      Ukuran 1 1/3, dinamakan demikian karena air yang diambil sepenuh kedua telapak tangan manusia
4.      Hadits Riwayat Muslim no. 326, Ibnu Majah no. 267-268, At-Tirmidzi no. 56 dan 609 dan, An-Nasa'i no. 347
5.      Lafazh asli dari Muslim no. 234, adalah sebagai berikut. "Artinya : Setiap muslim yang berwudlu dengan sebaik-baiknya, kemudian ia bangkit melakukan shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwanya, pasti ia akan masuk Surga"
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj
Sunnah-Sunnah Ketika Bangun Tidur
Syaikh Khalid al Husainan
1.      Mengusap Bekas Tidur Yang Ada Di  Wajah Maupun Tangan

Hal ini menurut Imam An-Nawawy dan Al Hafidz Ibnu Hajar sebagai sesuatu yang dianjurkan berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم

" Artinya : Rasulullah bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap wajahnya dengan tangannya" [Hadits Riwayat Muslim no. 763 ]
2.      Doa Ketika Bangun Tidur

"Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangkitkan" [Hadits Riwayat Bukhari no. 6312 dan Muslim no. 2711]
3.      Bersiwak

"Artinya : Adalah Rasulullah apabila bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak [Hadits Riwayat Bukhari no. 245 dan Muslim no. 255]
4.      Beristintsaar [Mengeluarkan /Menyemburkan Air Dari Hidung Sesudah Menghirupnya]

"Artinya : Apabila seorang diantara kalian bangun tidur maka beristintsaarlah tiga kali karena sesungguhnya syaitan bermalam di batang hidungnya" [Hadits Riwayat Bukhari no. 3295 dan Muslim no. 238]
5.      Mencuci  Kedua Tangan Tiga Kali.

Berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Bila salah seorang diantaramu bangun tidur, janganlah ia menyelamkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali [Hadits Riwayat Bukhari no. 162 dan Muslim no. 278]


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Minggu,
Sunnah-Sunnah Pergi Menuju Masjid
Syaikh Khalid al Husainan
1.      Bersegera Menuju Masjid
Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda.

"Artinya : Seandainya manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan shaf awal kemudian tidaklah mereka bisa mendapatinya kecuali dengan berundi, pastilah mereka berundi dan seandainya mereka mengetahui keutamaan bersegera menuju masjid niscaya mereka akan berlomba-lomba dan seandainya mereka mengetahui keutamaan sepertiga malam yang awal dan shubuh niscaya mereka akan datang kepadaKu  walaupun dengan merangkak" [Hadits Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437]

Imam An-Nawawy berkata: "At-Tahjir adalah bersegera menuju shalat"
2.      Doa Pergi Menuju Masjid.

"Artinya : Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya dari mukaku, cahaya dari atasku dan cahaya dari bawahku, Ya Allah berikanlah aku cahaya" [Hadits Riwayat. Bukhary 11/116 no. 6316 dan Muslim no. 763 ]
3.      Berjalan Menuju Masjid Dengan Tenang  Dan Berwibawa
Rasuulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda.

"Artinya : Apabila kalian telah mendengar iqomah maka berjalanlah kalian menuju masjid untuk sholat dengan ketenangan dan kewibawaan." [Hadits Riwayat Bukhari no 636 dan 908 Sedangkan Muslim tidak meriwayatkan]

"As-Sakinah " artinya perlahan dalam berjalan dan menjauhkan diri dari bersendau gurau

"Al-Waqoru" artinya menundukkan pandangan, merendahkan suara dan tidak menoleh-noleh.
4.      Pergi Menuju Masjid Dengan Berjalan Kaki
Para ulama telah menjelaskan bahwa berjalan kaki ke masjid dengan tenang tanpa tergesa-gesa mengandung banyak sekali kebaikan bagi seorang pejalan kaki. Hal ini berdasarkan nash-nash syari'at yang menunjukkan tentang keutamaan memperbanyak langkah menuju masjid.

Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda

"Artinya : Maukah kalian aku tunjukkan apa-apa yang menyebabkan Allah menghapuskan dosa dan mengangkat derajat kalian." Mereka berkata: "Ya, wahai Rasul", kemudian Rasul menyebutkan salah satunya adalah memperbanyak langkah menuju masjid. [Hadits Riwayat Muslim no. 251]
5.      Berdo'a Ketika Masuk Masjid
Doa masuk masjid yaitu :

"Artinya : Ya Allah, bukalah pintu rahmat-Mu untukku

Berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Apabila diantara kalian ada yang masuk masjid maka bersholawatlah kalian atas Nabi
صلی الله عليه وسلم kemudian mengucapkan doa: "Ya Allah bukalah pintu rahmat-Mu untukku" [Hadits Riwayat Muslim 1/494 no. 713, Abu Dawud no. 465, Nasaa'I no.728, Ibnu Majah no. 772.]
6.      Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Masuk Masjid
Berdasarkan perkataan shahabat yang mulia Anas bin Malik
رضي الله عنه:

"Artinya : Termasuk Sunnah, apabila engkau masuk masjid, untuk mendahulukan kakimu yang kanan dan apabila engkau keluar, dahulukan kaki kirimu. [Hadits Riwayat Hakim 1/475, ia berkata : Shahih berdasarkan syarat Muslim" Dan disepakati oleh Adz-Dzahabi]
7.      Memprioritaskan Menempati Shaff Yang Pertama.

"Artinya : Seandainya manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan shaf awal kemudian tidaklah mereka bisa mendapatinya kecuali dengan berundi, pastilah mereka berundi dan seandainya mereka mengetahui keutamaan bersegera menuju masjid niscaya mereka akan berlomba-..." [Hadits Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437, Pent]
8.      Berdoa Ketika Keluar Masjid
Jika keluar dari masjid, hendaklah mengucapkan

"Artinya : Ya Allah, aku mohon kepadamu karuniamu. [Hadits Riwayat Muslim 713 dan Abu Dawud 465]

Dan pada riwayat An-Nasa'i terdapat tambahan agar bershalawat kepada Nabi
صلی الله عليه وسلم
9.      Mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari Masjid sebagaimana perkataan shahabat Anas bin Malik ketika menyebutkan tentang keutamaan mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid.
10.  Shalat Tahiyatul Masjid
Sabda Nabi
صلی الله عليه وسلم

"Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka hendaklah shalat dua rakaat  sebelum ia duduk" [Hadits Riwayat Bukhari no. 444 dan Muslim no. 714]

Imam Syafi'i berkata, "Shalat Tahiyatul Masjid disyariatkan kecuali pada waktu yang dilarang." [1]

Al Hafidz Ibnu Hajar, "Shalat Tahiyatul Masjid adalah sunnah hukumnya menurut ijma dari ahli fatawa (ulama)."

Praktek  sunnah-sunnah tersebut terjadi berulangkali, dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak bepergian menuju masjid untuk shalat lima waktu,    apabila dikumpulkan maka akan didapat sebanyak 50 sunnah.


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Waktu yang terlarang untuk melakukan shalat sunnah tathawwu' ada tiga. Berdasarkan hadits dari Uqbah bin Amir Al Juhani
رضي الله عنه diriwayatkan bahwa ia  berkata: "Ada tiga waktu yang kami dilarang Rasulullah صلی الله عليه وسلم untuk shalat pada waktu tersebut dan juga untuk menguburkan mayyit; ketika matahari persis terbit, hingga meninggi; ketika matahari tepat di atas kepala, hingga condong; dan manakala matahari mulai tenggelam, hingga betul-betul tenggelam. [Hadits Riwayat. Muslim, dalam Kitab Shalatul Musafirin, bab waktu-waktu yang terlarang. No. 831).
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal
Sunnah-Sunnah Yang Berkaitan Dengan Keluar Masuk Kamar Mandi
Syaikh Khalid al Husainan
Sunnah-Sunnahnya Adalah:
1.      Masuk dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan
2.      Doa ketika masuk kamar mandi

"Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari godaan syaitan laki-laki  dan perempuan [Hadits Riwayat Bukhari no. 142; 6322 dan Muslim no. 375]

3.      Doa ketika keluar  kamar mandi

"Artinya : Aku minta ampun kepada-Mu [Hadits Riwayat Seluruh penyusun sunan kecuali An Nasaa'i] [1]

Rutinitas manusia masuk kamar mandi dalam sehari semalam merupakan kebiasaan yang terjadi berulang kali dan setiap kali keluar masuk dari kamar mandi dengan menerapkan sunnah-sunnah tersebut  maka ia telah melaksanakan dua sunnah Rasul
صلی الله عليه وسلم ketika masuk  (mendahulukan kaki kiri dan berdoa ketika masuk) dan dua sunnah  Rasul صلی الله عليه وسلم ketika keluar (mendahulukan kaki kanan dan berdoa ketika keluar).

Makna dari 'al-khubusyu wal khabai'syi'" adalah syaitan dari jenis laki-laki dan perempuan. Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan mereka karena sesungguhnya kamar mandi adalah tempat tinggal mereka


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note.
[1] Hadits Riwayat Abu Dawud no. 39, Ibnu Majah no. 300 dan At-Tirmidzi no. 7. Dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil no. 52
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Kamis, 29 Juli 2004 09:18:02 WIB


Sunnah-Sunnah Yang Berkaitan Dengan Keluar Masuk Rumah
Syaikh Khalid al Husainan
Imam An-Nawawy berkata : "Sangat dianjurkan untuk mengucapkan bismillah dan memperbanyak dzikir kepada Allah dan kemudian memberi salam."
1.      Dzikir kepada Allah
Dzikir kepada Allah ketika masuk rumah berdasarkan hadits Rasulullah
صلی الله عليه وسلم.

"Artinya : Apabila seorang memasuki rumahnya kemudian dzikir kepada  Allah ketika akan masuk dan ketika akan makan maka syaitan berkata : "Aku tidak akan bermalam di tempat kalian dan tidak akan makan malam"[HR. Muslim no. 2018]
2.      Mengucapkan Doa Masuk Rumah.
Berdasarkan hadits Nabi
صلی الله عليه وسلم.

"Allahumma innii as-aluka khairan al-mawlaji wa khaira al-makhraji bismillah wa lajna wa bismillahi kharajnaa wa 'alaa rabbinaa tawaklanaa"

"Artinya : Ya, Allah  sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan ketika masuk dan kebaikan ketika keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk dan kami keluar. Dan  hanya kepada Rabb kami, kami bertawakal"

Kemudian dia memberi salam kepada keluarganya (di rumah)" [HR Abu Dawud] [1]

Sehingga, ia merasa hanya bertawakal kepada Allah
سبحانه و تعالى ketika masuk dan keluar rumah. Dengan demikian, terjadilah hubungan yang terus menerus antara hamba dengan Allah.
3.      Bersiwak

"Artinya : Rasulullah
صلی الله عليه وسلم apabila masuk ke rumahnya beliau memulai dengan bersiwak" [HR. Muslim no. 253
4.      Mengucapkan Salam
Berdasarkan firman Allah Ta'ala.

"Artinya :  Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan  dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. [An-Nuur: 61]

Maka jika seseorang hendak memasuki rumahnya setiap kali selesai mengerjakan shalat fardhu di masjid kemudian menjalankan sunnah-sunnah tersebut maka jumlah total keseluruhan sunnah tersebut dalam sehari semalam berjumlah 20 sunnah.

Sedangkan ketika keluar dari rumah maka merupakan sunnah untuk mengucapkan :

"Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah"

Dikatakan ketika itu : "Engkau telah dicukupi, dipelihara, diberi petunjuk dan kemudian syaitanpun menjauhimu" [HR. Abu Dawud no. 5095, At-Tirmidzi no. 3426]
     
Seorang muslim dalam kesehariannya berulang kali keluar dari rumahnya, seperti keluar untuk sholat di masjid, keluar untuk kerja, memenuhi kebutuhan rumah tangga. Maka setiap keluar rumah hendaklah mengikuti sunnah ini maka akan mendapatkan kebaikan yang sangat agung dan pahala yang besar.

Faedah Mengikuti Sunnah Tersebut Ketika Keluar Dari Rumah :
1.      Seorang hamba akan mendapatkan kecukupan dari apa-apa yang membuat cemas/kuatir dari urusan dunia dan akhiratnya.
2.      Seorang hamba akan mendapatkan perlindungan dari setiap kejahatan dan apa-apa yang dibenci baik berasal dari jin maupun manusia
3.      Seorang hamba akan mendapatkan hidayah. Dan hidayah itu lawan dari kesesatan.

Maka semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu  di seluruh aktivitasmu baik yang sifatnya keagamaan maupun keduniawian.


[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1] HR Abu Daud no, 5096. Hadits ini Dhaif. Al-Hafidz Al-Mundziri berkata : "Di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Ismail bin Iyasy, terdapat perbincangan tentang dia dan ayahnya. -ed
Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Kamis, 10 Maret 2005 00:12:09 WIB


Sumber dari SalafiDB
http://salafidb.googlepages.com
Subang, 221 Oktober 2011
Email  : aseptaryana1@gmail.com

Kategori: Amalan Sunnah
Sumber: http://www.almanhaj.or.id
Tanggal: Minggu, 25 Juli 2004 00:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar