ILMU MENUJU KEBAHAGIAAN

PENDIDIKAN

Senin, 24 Oktober 2011

pendidikan

PENGERTIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1)      Didalam pelaksanaan Belajar mengajar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangatlah penting sebelum kita memulai mengajar, karena belajar mengajar bisa dianggap berhasil bila komunikasi antara murid dan guru baik, murid dapat menyerap apa yang disampiakan guru, dan akan terhindar kata CBSA (cul budak sina anteng) guru hanya memberikan tugas sementara murid merasa bingung dengan materi yang disampikan..
2)      Guru yang propesional bukan hanya sekedar mengajar dilingkungan sekolah semata, tapi guru bisa menjadi tauladan di masyarakat, terutama didaerah.Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai.pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentkan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
3)      Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misal :
a.       Persiapan sebelum mengajar
b.      Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
c.       Tingkat intelegensi siswa
d.      pelajaran yang akan disampaikan
e.       media yang akan digunakan sebelum belajar
4)      Faidah perencanaan :
a.       Karena adanya perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif. Yang dimaksud adalah maka seorang guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik karena ia harus dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara mantap, tegas dan fleksibel.
b.      Karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi seseorang guru yang baik. Yang di maksud adalah guru membuat persiapan yang baik dan adanya pertumbuhan berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus.
Bagaimana cara untuk mencapai hasil hasil belajar yang efektif yang dijadikan pedoman dalam setiap kali membuat perencanaan ?
5)      Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efesien. Maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:
a.       Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
b.      Keadaan masa depan dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
c.       Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
d.      Usaha yang dilakukan dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
e.       Pemilihan alternatif yang paling baik adalah yang mempunyai efektivitas dan efesiensi.
f.        Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan
6)      Pendapat Banghart dan Albert Trull. Mereka tidak memberikan batasan perencanaan pengajaran secara eksklusif, melainkan mengatakan bahwa dalam rangka mengerti makna perencanaan pengajaran dapat dilihat dari 3 dimensi, yakni:
a.       Karakteristik perencanaan pengajaran berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran.
b.      Dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam sistem pendidikan.
c.       Kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas atau penghalang.
7)      Kegiatan yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah:
a.       Proses rasional
b.      Konsep dinamik
c.       Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas
d.      Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.
8)      Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
a.       Signifikan
b.      Feasibilitas
c.       Relevansi
d.      Kepastian atau definitiveness
e.       Ketelitian atau Parsimoniusness
f.        Adaptabilitas
g.       Waktu
h.       Monitoring atau pemantauan
i.         Isi perencanaan
9)      Perencanaan pengajaran yang bak perlu memuat:
a.       Tujuan yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan
b.      Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
c.       Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
d.      Bangunan pisik mencakup tentang cara-cara penggunaan, pola distribusi dan kaitannya dengan baguanan pisik lainnya
e.       Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan
f.        Struktur organisasi
g.       Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
h.       Philip Commbs mengatakan dalam arti yang luas, perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya

KONSEP ISLAM

Sesungguhnya agama islam diturunkan oleh Allah hanyalah untuk manusia maka seluruh hal yang berkaitan dengan islam seperti al-qur’an, hadist serta produk yang dihasilkannya seperti akidah, syari’ah dan akhlak disesuaikan Allah untuk pemikiran manusia.Agama tidak berfungsi untuk menjadikan manusia menjadi tuhan baru kemudian memahami nya namun agama menunjuki manusia kepada perintah-perintah Allah sebagai hambaNYA.Manusia diperintahkan untuk mematuhi perintah Allah dan kebenaran yang mutlak pada tatanan manusia bukan sebagai tatanan tuhan.Memang manusia Tidak akan pernah mencapai kebenaran Allah yang absolut.Maka manusia berhak menginterpretasikan perintah-perintah tuhan tersebut namun harus sesuai dengan konteks pengambilan hukum islam (ijtihad) yang telah diperintahkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad saw.Para mufassir yang telah menginterpretasikan perintah Allah tersebut sering menemukan kesamaan dalam hasil temuan mereka sehingga bisa kita jadikan sebuah kebenaran yang mendekati kebenaran yang mutlak (karena mustahil mereka sama dan berkumpul untuk menyiapkan kebohongan tentunya proses ijtihad mereka tersebut harus suci dari niat-niat pribadi dan murni untuk mencari kebenaran).Sebagai misal, pemahaman para mufassir bahwa Nabi Muhammad saw adalah Nabi terakhir, bahwa Allah adalah satu (ahad), Allah tidak punya anak, dan tidak diperanakkan, pemahaman bahwa salat lima waktu wajib, zakat wajib, haji wajib, puasa Ramadhan wajib, riba, babi, zina, judi adalah haram, dan sebagainya, adalah contoh-contoh pemahaman yang tidak ‘parsial-kontekstual’ dan ‘tidak mungkin keliru’. Pemahaman mufassir tentang hal-hal yang pokok dan mendasar dalam Islam semacam itu, tidak pernah berbeda, dan pasti kebenarannya. Sampai hari kiamat, para ulama dan umat Islam pasti memahami bahwa salat lima wajtu itu wajib, bahwa puasa Ramadhan itu dilakukan di bulan Ramadhan, dan bukan di bulan Muharram. Umat Islam di mana pun, dan kapan pun, akan sama pikirannya dalam memahami hal itu. Tidak tergantung kepada tempat atau konteks sosial-historis tertentu. Related Posts by CategoriesPendidikan dan Pengajaran
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

PENGERTIAN KURIKULUM
Hilda Taba (1962) mengemukakan bahwa:
“A curriculum usually contains a statement of aims and of specific objectives; it indicates some selection and organization of content; it either implies or manifests certain patterns of learning and teaching, whether because the objectives demand them or because the content organization requires them. Finally, it includes a program of evaluation of the outcomes”
Pengertian kurikulum menurut Hilda Taba di atas menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi. Sementara Unruh dan Unruh (1984) mengemukakan bahwa “curriculum is defined as a plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with what is to be learned, and with the result of instruction”. Ini berarti bahwa kurikulum merupakan suatu rencana untuk keberhasilan pembelajaran yang di dalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari pembelajaran.

Olivia (1997) mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a program, a plan, content, and learning experiences, whereas we may characterize instruction as methods, the teaching act, implementation, and presentation. Olivia termasuk orang yang setuju dengan pemisahan antara kurikulum dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a plan or program for all the experiences that the learner encounters under the direction of the school.

Pendapat yang sedikit berbeda tentang kurikulum dikemukakan oleh Marsh (1997), dia mengemukakan bahwa kurikulum merupakan suatu hubungan antara perencanaan-perencanaan dengan pengalaman-pengalaman yang seorang siswa lengkapi di bawah bimbingan sekolah. Senada dengan Marsh, Schubert (1986) mengatakan the interpretation that teachers give to subject matter and the classroom atmosphere constitutes the curriculum that students actually experience.

Pengertian di atas menggambarkan definisi kurikulum dalam arti teknis pendidikan. Pengertian tersebut diperlukan ketika proses pengembangan kurikulum sudah menetapkan apa yang ingin dikembangkan, model apa yang seharusnya digunakan dan bagaimana suatu dokumen harus dikembangkan. Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi pada kurikulum sebagai upaya untuk mengembangkan diri peserta didik, pengembangan disiplin ilmu, atau kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan tertentu.

Selanjutnya Dool (1993) memperkuat pendapatnya tentang kurikulum yang ada sekarang dengan mengatakan:
”Education and curriculum have borrowed some concepts from the stable, nonechange concept - for example, children following the pattern of their parents, IQ as discovering and quantifying an innate potentiality. However, for the most part modernist curriculum thought have adopted the closed version, one where - trough focusing - knowledge is transmitted, transferred. This is, I believe, what our best contemporary schooling is all about. Transmission frames our teaching-learning process”.

Dengan transfer dan transmisi maka kurikulum menjadi suatu focus pendidikan yang ingin mengembangkan pada diri peserta didik apa yang sudah terjadi dan berkembang di masyarakat. Kurikulum tidak menempatkan peserta didik sebagai subjek yang mempersiapkan dirinya bagi kehidupan masa datang tetapi harus mengikuti berbagai hal yang dianggap berguna berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua mereka.

Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol dalam kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati.

Sehubungan dengan banyaknya definisi tentang kurikulum, dalam implementasi kurikulum kiranya perlu melihat definisi kurikulum yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbununyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a.    peningkatan iman dan takwa
b.    peningkatan akhlak mulia
c.    peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
d.    keragaman potensi daerah dan lingkungan
e.    tuntutan pembangunan daerah dan nasional
f.      tuntutan dunia kerja
g.    perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
h.    agama
i.      dinamika perkembangan global; dan
j.      persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Pasal ini jelas menunjukkan berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global. Artinya, kurikulum haruslah memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan menjawab permasalahan ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas manusia yang diharapkan dihasilkan pada setiap jenjang pendidikan.
Pengertian RPP
• Perkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran
• Rencana yang mengambarkan prosedur dan pengoraginasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dlam silabus
• Pembelajaran adalah proses yang ditata dan diatur menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan
• RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
• Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Mengembangkan buadaya membaca dan menulis proses pembelajaran
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
• Keterkaitan dan keterpaduan
• Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Tujuan Dan Manfaat
• Memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator
• Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek
• Karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa
• Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat terhadap nurturant effect
Prinsip Penyusunan
• Spesifik
• Operasional
• Sistematis
• Jangka pendek (1-3 kali pertemuan)
Langkah-langkah Penyusunan RPP
• Mengisi kolom identitas
• Menentukan alokasi wajtu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
• Menetukan SK,KD dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat pada silabus yang telah disusun)
• Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
• Mengidentifikasi materi ajar berdasrkan materi pokok atau pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
• Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
• Menentukan langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir
• Mene\ntukan alat/bahan/sumber belajar
• Menyusun criteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll

Pengertian Silabus

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
  1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
  2. Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.
  3. Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar.
  4. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan SK.
  5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
  6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
  7. Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
SILABUS
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Prinsip Pengembangan Silabus
1).Ilmiah
2).Relevan
3).Sistematis
4).Konsisten
5).Memadai
6).Aktual dan Kontekstual
7).Fleksibel
8).Menyeluruh

 A.1 Pengertian Metode
 Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan
Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa. Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi dapat menggunakan variasi model-model pembelajaran menarik dan memotivasi siswa. Dari sekan banyak model pembelajaran yang ada, model pembelajaran jigsaw cocok untuk digunakan dalam metode diskusi. Model pembelajaran jigsaw membantu murid untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus siswa mampu menjadi nara sumber bagi satu sama yang lain.

STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN
Setiap orang atau dengan kata lain guru mempunyai cara yang berbeda dalam melaksanakan suatu kegiatan dalam pembelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan itu dilaksanakan. Bila belum mencapai hasil yang optimal, mereka berusaha mencari cara lain yang dapat mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Setiap orang yang menerapkan cara tertentu dalam suatu kegiatan pembelajaran, menunjukkan bahwa orang tersebut telah melakukan strategi. Dan strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan.
A.    Pengertian Strategi
Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata
stratos(militer) dan ago(memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to plan). Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
B.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Poerwadarminta, Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata
instructionyang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruereyang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Muhammad Surya memberikan pengertian pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian ini lebih menekankan kepada murid (individu) sebagai pelaku perubahan. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.

C.    Empat Strategi Dalam Pembelajaran
Ada lima strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
A.     mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak   didik sebagaimana yang diharapkan.
B.     memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
C.     memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
D.     menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 
E.      Memilih metode, adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru(metode mengajar) maupun bagi siswa(metode belajar). Makin baik metode yangdipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan(Winamo Surakhmad)Kadang-kadang metode juga dibedakan dengan teknik. Metode bersifat prosedural,sedangkan teknik lebih bersifat implementatif.Maksudnya merupakan pelaksanaan apayang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru)untuk mencapai tujuan. Contoh: Guru A dengan guru B sama-sama menggunakan metode ceramah. Keduanya telah mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan metode ceramah yang efektif,tetapi hasilnya guru A berbeda dengan guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang sama








CONTOH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1.      Nama Sekolah                          : MTs Riyadhus Sholihin
2.      Mata Pelajaran             : Sejarah Kabudayaan Islam (SKI)
3.      Kelas/Semester                        : VIII/2
4.      Alokasi Waktu             : 2 x 40 Menit (1 x pertemuan)
A         STANDAR KOMPETENSI
2.  Memahami perkembangan masyarakat islam pada masa dinasti Al Ayyubiyah
B         KOMPETENSI DASAR
      2.1  Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
C         TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    Siswa dapat menjelaskan sejarah  berdirnya Dinasti Al Ayyubiyah
2.    Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
D       MATERI PEMBELAJARAN
1.      Sejarah Berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
2.   Proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
E       SUMBER BELA.JAR
1.      Buku     : 1. Sejarah Kebudayan Islam (SKI) Depag
              2. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Toha Putra
2.      Media    : 1. SKI Tiga Serangkai
              2. sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
              3. Ensiklopedi Islam
F       MODEL PEMBELAJARAN
     1. Pendekatan          : Cooperatife Learning
     2. Strategi                : Direct Instruction (DI)
     3. Metode               : a. Diskusi
                                      b. Demonstrasi
                                      c. Kerja Kelompok
G       SKENARIO PEMBELAJARAN
Fase Strategi
Rinci Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan




Kegiatan Inti








Kegiatan Akhir
-      Guru mengucapkan salam, Berdo’a
-      Guru memeriksa kebersihan, mengbsen, memeriksa media alat belajar
-      Guru memeriksa kegiatan belajar

-      Siswa dalam kelas di bagi 5 kelompok
-      Membaca cerita materi sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
-      Membaca proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
-      Guru memantau kemajuan belajar siswa didalam kelompok
-      Guru menilai hasil kerja siswa tiap kelompok

-      Guru memeriksa langsung hasi kerja siswa
-      Tindak lanjut yaitu siswa di berikan tugas / merangkum
10 Menit




60 Menit








10 Menit

H       PENILAIAN
No
Indikator
Teknik
Bentuk Intrumen
Soal
1.
Siswa dapat menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
Tes Tulis
Uraian
Jelaskan sejarah berdirinya Dinasti Al ayyubiyah
2.
Siswa dapat menjelaskan sejarah terbentuknya Dinasti Al Ayyubiyah
Tes Lisan
Uraian
Jelaskan terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah

I      PENSKORAN
No
Penskoran
Keterangan
Soal
SD
D
KD
TD
1.
2.
50 %
50 %



1
2

SD       : Sangat  dikuasai
D         : Dikuasai
KD      : Kurang dikuasai
TD       : Tidak dikuasai           

J.  REFLEKSI
     Guru membuat refleksi dengan menyuruh siswa menilai kegiatan ketika didalam kelas

K. KKM (Kriteria Ketuntasan minimal              70%
     N    75 % Lanjutkan
     N    70 % Tuntas







CONTOH SILABUS
Nama Sekolah              : Mts Riyadhus Sholihin
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester            : VIII/II

Standar Kompetensi     : 2. Memahami Perkembangan masyarakat islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
Komppetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikato
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1
2
3
4
5
6
7
2.1.  Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiayah
·      Proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
·      Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Faktor pendukung sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·        Membaca cerita materi sejarahberdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·        Membaca proses terbentuknya sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
·        Membuat peta konsep mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·        Membuat peta konsep mengklasifikasi faktor pendukung sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menjelaskan proses terbentuknya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menampilakan tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
·      Mengumpulkan/mengidentifikasi faktor pendukung sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
TesTulis


TesTulis


Penugasan



Karya
4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam

2.2.  Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Sebab-sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Munculnya tokoh akibat dari sebab berkembangyamnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menjelaskan berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Mengindentifikasi sebab-sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiiyah
·        Learning Star With munculnya tokoh akibat dari sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menerangkan berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menampilkan sebab-sebab berkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Mengidentifikasi munculnya tokoh akibat dari sebabb aberkembangnya kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayubuyah
Tes Tulis



Tes Tulis


Tes Lisan
4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam

2.3.  Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan dan kebudayaan/peradaban islam padaa masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Tokoh ilmuwan muslim masa dinasti Al Ayyubiyah
·      Peran tokoh ilmuwan muslim pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Kemajuan ilmuwan muslim masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Aayyubiyah

·        Membuat peta konsep tokoh ilmuwan muslim masa Dinasti Al Ayyubiyah
·        Memmbuat peta konsep peravn tokoh ilmuwan muslim pada masa Dinasti Al Ayyubiyah
·        Membuat Fortopolio kemajuan ilmuwan muslim masa Dimnasti Al Ayyubiyah
·        Berdiskusi tentangkebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti al Ayyubiyah
·      Mengkalisifikasi tokoh ilmuwan muslim masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Menjelaskan peran tokoh ilmuwan muslim pada pada masa Dinasti Al Ayyubiyahh
·      Menunjukan kemajuan ilmuwan muslim masa Dinasti Al Ayyubiyah
·      Mencontoh kebudayaan/peradaban islampada masa Dinasti Al Ayyubiyah
Penugasan


Penugasan



Tes untuk kerja

Penugasan
4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam
2.4.  Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang
·      Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini
·      Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa yang akan datang

·        Menghubungkan nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan untuk masa yang akan datang
·        Studi konperatif tentang nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan untuk masa yang akan datang
·      Menela’ah Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini
·      Mengklasifikasi Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa yang akan datang
Karya






Karya tes lisan
4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam
2.5.  Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang
·      Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini
·      Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa yang akan datang

·        Menghubungkan nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan untuk masa yang akan datang
·        Studi konperatif tentang nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini dan untuk masa yang akan datang
·      Menela’ah Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa kini
·      Mengklasifikasi Ibrah nilai-nilai positif dan negatif dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah untuk masa yang akan datang
Karya






Karya tes lisan
4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam
2.6.  Meneladani sikap keperwiraan shalahuddin Al Ayyubi
·      Nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Nilai-nilai Negatif ke nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      keperwiraan Shalahuddin Al Ayyub
·      Menemukan materi tentang nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Membuat resum nilai-nilai Negatif ke nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·        Mendemontrasikan keperwiraan Shalahuddin Al Ayyub
·      Mengkatagorikan/mengelompokan nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Mengubah prilaku nilai-nilai Negatif ke nilai-nilai positif yang bisa diteladani dari sikap keperwiraan Shalahuddin Al Ayyubi
·      Mendemontrasikan sikap para tokoh keperwiraan Shalahuddin Al Ayyu
Tes tulis

4 x 40
1.      Buku SKI Depag
2.      SKI Toha Putra
3.      SKI Tiga Serangkai
4.      Sejarah Nabi Muhammad SAW
5.      Ensiklopedi Islam



.